Popular Post

Puisi Pahlawan Puisi Untuk Pahlawanku demi negeri kau korbankan waktumu demi bangsa rela kau taruhkan nyawamu maut menghadang didepan kau bilang itu hiburan nampak raut wajahmu tak segelintir rasa takut semangat membara dijiwamu taklukkan mereka penghalang negeri hari-harimu diwarnai pembunuhan, pembantaian dihiasi bunga-bunga api mengalir sungai darah disekitarmu bahkan tak jarang mata air darah itu muncul dari tubuhmu namun tak dapat runtuhkan tebing semangat juangmu bambu runcing yang setia menemanimu kaki telanjang tak beralas pakain dengan seribu wangi basah dibadan kering dibadan kini menghantarkan indonesia kedalam istana kemerdekaan Pahlawan Hai Pahlawan kami, Kau selalu melindungi kami Kau telah berjuang untuk kami Dan seluruh warga-warga dan teman-teman kami Juga negara demi kami Seandainya itu semua Bukan dari pengorbanan yang rela Dan semangat para pahlawan kita Maka negara ini akan hancur selamanya Jadi, terimalah terimakasih kami semua Ku Cinta Pahlawan Indonesia Bagaimana kalian mengendap dalam gelap malam di lereng strategis sebuah bukit kecil menghadang konvoi nica bagaimana jantung kalian deras berdebar ketika iring-iringan kendaraan itu semakin mendekat lalu bagaimana tubuhmu ditembus peluru dan kau rebah ke tanah berlumur darah terbaring beku di rumput ilalang dalam lengang yang panjang kami tak tahu ketika itu kami belum tumbuh dirahim ibu bagaimana kalian dalam seragam kumal baju compang-camping menyandang karaben Jepang di front-front terdepan bagaimana kalian terpelanting dari tebing-tebing pertempuran bagaimana kalian menyerbu tank dengan bambu runcing bagaimana kalian bertahan habis-habisan ketika dikepung musuh dari segala penjuru bagaimana kalian terbaring di dinding-dinding kamar pemeriksaan nefis bagaimana kalian mengunci rapat rahasia pasukan dalam mulut yang teguh membisu walau dilistrik jari-jarimu dan dicabuti kuku-kukumu bagaimana kesetiakawanan yang menulang-sumsum bagaimana kaum ibu sibuk bertugas di dapur umum bagaimana kalian sudah merasa bangga kalau ke markas bisa naik sepeda bagaimana semua itu sungguh-sungguh terjadi dan bukan dongeng dan bukan mimpi kami tak alami kami belum hadir di bumi ini bagaimana peristiwa-peristiwa itu berlangsung pastilah satu memori yang agung tapi adalah memori kalian dan bukan nostalgia kami kemerdekaan telah kalian rebut kemerdekaan telah kalian wariskan kepada negeri ini kepada kami anak-anakmu kemerdekaan menjadikan kami jadi generasi yang tak kenal lagi rasa rendah hati seperti yang kalian rasakan di zaman penjajahan kemerdekaan ke sekolah naik sepeda bukan lagi segumpal rasa bangga seperti kalian dulu di tahun tiga puluh kami anak-anakmu telah kalian belikan sepeda motor baru untuk sekolah, ngebut dan pacaran tetapi kemerdekaan yang juga bahkan menyadarkan kami tentang peranan yang harus kami mainkan sendiri dengan tangan sendiri dengan keringat sendiri sengan bahasa kami sendiri dalam lagu cinta tak bersisa pada tumpah darah Indonesia Kemerdekaan kami tahu tak hanya dalam deru sepeda motor tak cuma meluku tanah dengan traktor kemerdekaan bukan hanya langkah-langkah kami ke gedung-gedung sekolah kemerdekaan bukan hanya langkah-langkah petani ke petak-petak sawah kemerdekaan alah pula pintu terbuka bagi langkah-langkah pemilih ke kotak-kotak suara kemerdekaan adalah ketika hati nurani bebas melangkah dengan gagah bebas berkata tanpa terbata-bata Senyum suci tlah kauraih terima kasih pahlawan suci semangat juang tinggi tlah kauraih Indonesiaku gemilang kini

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © amarosazone - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -